Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 20 Oktober 2015

5 Trik Jitu Taklukkan Hati Pria

5 Cara Usir Kantuk tanpa Kopi di Pagi Hari

4 Manfaat Kopi untuk Kulit dan Rambut

8 Hal yang Terjadi Kala Berhenti Minum Kopi

Kamis, 08 Oktober 2015

Prinsip Kerja Frekuensi Meter


Frekuensi meter elektrodinamis mempunyai dua kumparan tetap. Masing – masing  kumparan  tetapnya  dibuat  suatu  rangkaian  resonansi  seri  R,  L,  C. Rangkaian pertama mempunyai frekuensi resonansi dibawah suatu harga frekuensi tertentu dan rangkaian lain beresonansi pada frekuensi di atas frekuensi yang ditetapkan tersebut. Misalnya untuk frekuensi 50 Hz, rankaian I beresonansi pada frekuensi 40 Hz dan rangkaian II beresonansi pada 60 Hz.

 Pada frekuensi antara 40 -50 Hz, kumparan medan yang pertama dengan rangkaiannya bekerja lebih dominan sehingga menghasilkan  torsi  yang arahnya berlawanan  dengan  jarum jam. Pada frekuensi antara 50 – 60Hz, kumparan medan kedua dengan rangkaiannya bekerja lebih dominan sehingga menghasilkan torsi yang searah jarum jam.



Prinsip kerja

Sinyal yang akan diukur frekuensinya diubah menjadi barisan pulsa, satu pulsa untuk setiap siklus sinyal. Kemudian jumlah pulsa yang terdapat pada interval waktu tertenu dihitung dengan counter elektronik. Karena pulsa ini dari siklus sinyal yang tidak diketahui, jumlah pulsa pada counter merupakan frekuensi sinyal yang diukur. Karena counter elektronik ini sangat cepat, maka sinyal dari frekuensi tinggi dapat diketahui.

 Sinyal diperkuat sebelum masuk Schmitt Trigger. Dalam Schmitt Trigger sinyal diubah menjadi gelombang kotak (kotak) dengan pulsa, satu pulsa untuk setiap siklus sinyal. Pulsa keluaran Schmitt Trigger masuk ke gerbang start-stop. Bila gerbang terbuka (start), pulsa input melalui gerbang ini dan mulai dihitung oleh counter elektronik. Bila pintu tertutup (stop), pulsa input pada counter berhenti dan counter berhenti menghitung. Counter memperagakan (display) jumlah pulsa yang telah masuk melaluinya antara interval waktu Untuk mengetahui frekuensi
sinyal input, interval waktu gerbang antara start dan stop harus diketahui dengan teliti. Interval waktu perlu diketahui sebagai time base rangkaian secara blok diagram ditunjukkan pada gambar 8 – 8. Time base terdiri dari osilator kristal dengan frekuensi tetap, schmit trigger, dan pembagi frekuens. Osilator diketahui sebagai osilator clock harus sangat teliti, supaya ketepatannya baik, kristal ini dimasukkan ke dalam oven bertemperatur konstan. Output dari osilator frekuensi konstan masuk ke Schmitt Trigger start dan stop. Bila interval waktu ini diketahui, kecepatan dan frekuensi pulsa sinyal input dapat diketahui. Misalnya f adalah frekuensi dari sinyal input, N jumlah pulsa yang ditunjukkan counter dan t adalah interval waktu antara start dan stop dari gerbang. Maka frekuensi dari sinyal yang tidak diketahui dapat dihitung dengan persamaan di bawah ini :

F= N/t

fungsinya mengubah gelombang non kotak menjadi gelombang kotak atau pulsa dengann kecepatan yang sama dengan frekuensi osilator clock. Barisan pulsa kemudian masuk melalui rangkaian pembagi frekuensi persepuluhan yang dihubungkan secara cascade. Setiap pembagi persepuluhan terdiri dari penghitung sepuluhan dan pembagi frekuensi dengan 10. hubungan dibuat dari output setiap pembagi persepuluhan secara serie, dan dilengkapi dengan switch selektor untuk pemilihan time base yang tepat.

 

Blogger news

Blogroll

TUKAR LINK